(photo doc pribadi Minius Komba) (saat tarian pembukaan di tampilkan oleh Immapa bali) Denpasar 8 mei 2018 – Humas Imma...
(photo doc pribadi Minius Komba)
(saat tarian pembukaan di tampilkan oleh Immapa bali)
Denpasar 8 mei 2018 – Humas Immapa Bali – dalam acara
launching festival danau sentani Immapa bali turut meramaikan acara dengan
tarian khas papua.
Bertempat di gedung Indonesia Tourism Information Center
(ITIC) Kuta, Badung Bali. Launching Festival danau sentani yang ke-11, dengan
tema Khenambai Umbai Satu hati satu jiwa akan diselengarakan. Tujuan dari
launching ini adalah untuk mengenalkan potensi wisata danau sentani kepada
wisatawan mancanegara.
Festival danau sentani pertama kali diadakan pada tahun 2007
lalu, dan pada hari ini 8 mei 2018 merupakan kali ke-11 festival ini akan dilaunching menuju hari H-nantinya yang jatuh
pada tanggal 19-23 juni 2018.
Dalam launching kali ini Immapa Bali turut berpartisipasi
dengan mengisi tarian khas papua untuk turut meramaikan kegiatan tersebut.
Ada dua tarian yang di tampilkan oleh Immapa diantaranya
Tari Kreasi perdamaian dan tari pangkur sagu, tari kreasi perdamaian ini ditampilkan
diawal pembukaan launching festival danau sentani tersebut.
Tarian ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat Papua
dahulu yang masih sangat komunal dan hidup berdampingan satu dengan lainnya
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari dengan berburu, dan bercocok
tanam. Kemudian dibagian akhir dari tarian ini menggambarkan Rasa kecintaan dan
kebanggaan mereka sebagai manusia papua yang memiliki kulit hitam dan keriting
rambutnya sebagai simbol jati dirinya.
Dalam sambutannya juga Bupati Jayapura Mathius Awoitau
menjelaskan, dipilihnya bali sebagai lokasi pameran karena pulau dewata
merupakan salah satu pintu terbesar wisatawan asing di Indonesia. “Bali ini
terkenal untuk dunia pariwisata, bukan hanya pariwisata local tapi juga dunia –
kata Mathius.
Diakhir acara team tari Immapa kembali mengisi dengan tarian
Pangkur sagunya tari ini adalah sebuah tarian asli masyarakat Papua yang
menceritakan tentang mata pencaharian sekaligus makanan pokok masyarakat Papua
yaitu sagu, mulai dari perjalanan menuju dusun sagu, menebang pohon sagu,
memeras air sagu hingga sagunya siap diolah.
Selesai dengan kegiatan adapula kritikan dan saran yang
didapat team tari Immapa oleh beberapa pakar seni dan budaya papua yang juga
hadir dalam launcing tersebut, bahwa roh dari sebuah tarian belum terlihat pada
saat kalian menari tadi, perlu keseriusan dan penghayatan agar tarian kalian
bias lebih hidup.
Pada kesempatan ini pula salah seorang pakar seni Papua
Rumaseb- mengatakan bahwa Immapa sebagai wadah bagi seluruh pelajar, mahasiswa
dan masyarakat papua di Bali harus mampu mempertahankan budaya papua dengan
cara memasukan kegiatan-kegiatan kebudayaan dalam program kerja Immapa Bali
Karena budaya adalah Jati diri kami manusia Papua – Kata Rumaseb.
Pewarta : Jasd14
Humas Immapa Bali
COMMENTS