(Sesi foto bersma sekaligus pembacaan pernyataan sikap Amp-kk-Bali) Momentum hari Proklamasi Bangsa West Papua yang ke-47 ...
(Sesi foto bersma sekaligus pembacaan pernyataan sikap Amp-kk-Bali)
Momentum hari Proklamasi Bangsa West Papua yang ke-47 Tahun dari 1 July 1971 hingga
2018
Denpassar Bali, Aliansi Mahasiswa Papua Komite kota Bali melakukan diskusi bersama mengenai momentum hari proklamasi bangsa Papua Barat yang telah gagas sejak 1 July 1971 serta bagian dari pelurusan kemerdekaan bangsa Papua Barat, 1 Desember 1961 sebagai sejarah perjuangan rakyat Papua Barat.
Bertempat di asrama Koteka Bali (Jl drupadi), dengan prakiraan massa sebanyak 40-an orang, diskusi dimulai dari pukul 13:00 WITA sampai selesai dengan Pematik oleh, Sances Tabuni sesuai dengan brousur selebran yang dibagikan beberapa hari lalu.
Konteks persaoalan yang di gagas adalah, persoalan kebangsaan Papua Barat yang sejak bangsa asing atau eropa melakukan pelayaran ke Papua, dan sejarah-sejarah Papua yang telah di klaim sepihak antara Belanda, Indonesia dan Amerika tanpa keterlibatan rakyat Papua Barat.
Mulai dari perjanjian-perjanjian yang berstatus ilegal bagi rakyat West papua terutama, TRIKORA pada 19 Desember 1961, New York Agreement pada 15 Agustsus 1962, Aneksasi bangsa Papua Barat pada 1 Mei 1963, Kontrak karya Freeport 7 april 1967, dan Pepera yang ilegal dari 14 Juli hingga 2 Agustus 1969. dan Mengagas juga mengenai 1 July 1971yang berisi teks Proklamasi bangsa West Papua serta apa kebutuhan perjuangan yang perlu mengagas bersama dalam prekpektif Pembebasan Rakyat Papua Barat.
Setelah diskusi di lanjutkan dengan DOA Hadir yang beriringi dengan arasemen Instrument "HAI TANAHKU PAPUA" dan di lanjutkan dengan membacakan Teks Proklamasi selama iringan Lagu "Hai TanahKU Papua" Belangsung. dan kemudian di lanjutkan dengan Membacakan Pernyataan sikap sebagai tuntutan utama perjuangan rayat bangsa West Papua.
bahwasanya hari ini kita memperingati momentum deklarasi kemerdekaan yang sudah 47 tahun direbut dan dibungkam mati-matian oleh negara kolonial Indnesia dan imperial Amerika hanya demi meloloskan kepentingan ekonomi pilitik mereka, oleh karena itu sebagai generasi penerus bangasa papua kita harus terus belajar dan mencari tau sejarah bangsa papua -Ucap Natho.
Adapun poin poin pernyataan sikap dari diskusi tersebut, diantaranya ;
1. Berikan Hak Penentuan Nasib Sendiri Bagi Bangsa West Papua
2. Tutup seluruh perusahaan asing di papua yang adalah aktor dibalik pelanggaran Ham di Papua
3. Berikan kebebasan bagi jurnalis untuk masuk dan meliput berita di papua (Kebebasan Pers)
4. Tarik seluruh militer Organik maupun Non-Organik dari seluruh pelosasok tanah Papua.
Oleh : Humas Immapa Bali
Oleh : Humas Immapa Bali
COMMENTS