(Photo saat diskusi berlangsung bersama mahasiswa dan pelajar adem Bali) Denpasar/6/6/2018 - Humas Imaapa Bali - bertempa...
(Photo saat diskusi berlangsung bersama mahasiswa dan pelajar
adem Bali)
Denpasar/6/6/2018 - Humas Imaapa Bali - bertempat di asrama putri papua denpasar, diskusi bersama ini digelar.
Program adem adalah
program dari pemerintah pusat untuk memfasilitasi pendidikan bagi pelajar
Sekolah Menegah Atas untuk Provinsi Papua dan Papua barat, di Provinsi Bali
sendiri sejak 2013 sampai hari ini sudah ada enam angkatan.
Tahapan dalam proses pemilihan siswa berprestasi adem ini dipilih dari sekolah-sekolah dan
mengikuti bimbingan selama beberapa bulan dan kemudian dikirimkan ke setiap
kabupaten dimana mereka akan ditempatkan sejawa dan bali.
Seperti yang di katakan Lia wenda pelajar adem provinsi bali
sekaligus (Ketua adem angkatan 2018) bahwa setelah tiba di Denpasar beberapa
hari kami tinggal di hotel bersama pemerintah yang mengantar kami, setelah itu
kami dikirim ke setiap sekolah yang ada di bali.
Tadinya kami berfikir bahwa akan masuk di sekolah sekolah
ternama dibali namun yang terjadi tidak demikian kami ditempatkan di sekolah
yang berada di kampung-kampung, jauh dari kota –Tambah Lia.
Bahwasanya pemerintah pusat beserta teamnya yang bertanggungjawab
terhadap program ini belum serius dalam pengawasan dan bimbingannya, dimana
anak anak yang melanjutkan studi menengah atas ini dapat dikatakan masih labil
dalam berfikir dan bertindak sehingga tindakan mereka akan lebih sensitife dan
lebih cenderung negative.
Bukti nyata dari kurangnya pengawasan pemerintah terhadap
pelajar adem ini banyak sekali seperti yang dikatakan oleh Wolker (Mahasiswa
semester akhir di bali) bahwa pelajar adem banyak yang didapati melakukan
aktivitas tambahan dimalam hari seperti mabuk-mabukkan, yang mengakibatkan
terganggunya proses belajar mereka.
Tidak hanya itu, sejak angkatan pertama 2013 sampai hari ini
sudah ada 5 pelajar yang menjadi korban meninggal ditiap angkatannya dengan
kronologis yang tidak dapat diterima akal sehat. Terakhir Boy kristian kambu
yang menurut kronologis kepolisian beliau meninggal karena mabuk dan mngendarai
motor berlawanan arah yang mengakibatkan tabrakan dengan mobil avansa hitam.
Memang tidak semua pelajar melakukan hal-hal negative tersebut
dan inipun kembali ke setiap pribadi dari masing-masing pelajar, namun fungsi
pengawasan oleh pemerintah terkait harus lebih diperhatikan dan diprioritaskan
karena selain para pelajar yang masih dikatan Labil situasi dan kondisi dikota
balipun sangat ramai.
Bali yang dikatakan sebagai kota pariwisata selain pariwisata
alamiahnya pantai, gunung dan budaya bali juga dikenal dengan
kehidupan malamnya yang ramai, melihat hal yang baru yang dengan sifat yg masih
labil ditambah kurangnya pengawasan maka para pelajar Adem akan lebih cenderung
Negatif dalam tindakannya hari-lepas hari.
Kesimpulan yang ditarik dari diskusi bersama Immapa untuk
melihat situasi adem dibali ini bahwa ; Pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat sampai para orangtua wali
harus lebih serius dalam melakukan pengawasan agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan. Serta menempatkan para pelajar di sekolah-sekolah yang ada di
kota agar lebih mudah dipantau oleh kaka-kaka mahasiswa dalam hal ini Immapa
serta memperlancar proses belajar mengajar pelajar Adem khususnya (adem Bali).
Pewarta : Jeeno
Humas Immapa Bali
COMMENTS